Minggu, 08 Juni 2008

Hakikat Kebodohan

AL-JAHLU

A. DEFINISI

Al-Jahlu secara bahasa di ambil dari kata.

جهل-جهلا-جهالة

Jahila - jahlan – jahaalatan: yaitu lawan kata dari alima, atau biasa juga di

katakana:

خلو نفس من العلم

yaitu: "kosongnya seseorang dari ilmu"[1].Adapun Jahl dalam istilah ahlu kalam

adalah:

اعتقاد الشيء على خلاف ما هو حقيقته

Artinya: "Meyakini sesuatu yang berlawanan dengan hakikatnya"

.

B. JENIS-JENIS KEJAHILAN

1. Jahil yang termasuk dalam udzur syar'i

Yaitu apabila kejahilan tersebut dikarenakan seseorang baru masuk Islam

"Hadtisul ahdi fil-Islam" sehingga dia jahil terhadap sebagian syari' at Islam.

Atau mungkin di karenakan seseorang berada di tempat yang jauh dari

Jangkauan da'wah sehingga hujjah belum sampai kepadanya

Hal ini di kategorikan sebagai udzur dengan beberapa alasan:

a. Taklif adalah sesuai kadar kemampuan

( لا يكلف الله نفسا الا وسعها )

Yang artinya: Alloh tidak membebani seseoranng kecuali atas dasar

Kemampuannya. (Qs: Al-Baqoroh: )

b. Firman Alloh:

( وما كنا معذبين حتي نبعث رسولا )

Yang artinya: Tidaklah kami meng adzab kecuali setelah kami mengutus Rosul.

( Qs: Al-Isro' : 15 )

c. Kisah seorang bani Isro'il yang di ma'afkan karena kesalahannya meminta

kepada keluarganya untuk membakar jasadnya karena beranggapan bahwa

Alloh tidak mampu membangkitkannya kembali

2. Jahl yang tidak termasuk dalam udzur syar'i

Yaitu kejahilan seseorang terhadap syari'at islam sedagkan dia tidak

Termasuk dalam kategori haditsul ahdi fil islam dan juga tidak termasuk orang

Yang jauh dari jangkauan da'wah. Namun kebodohannya di karenakan ke

Engganan mereka untuk menuntut ilmu.

C. CELAAN TERHADAP KEBODOHAN

1.Rosululloh bersabda:

اان الله يبغض كل جغظري جواز سخاب بالاسواق جيفة بالليل و حمارا بالنهار عالم بامرالدنيا وجاهل بامر

االاخرة

Yang artinya: Sesungguhya Alloh membeci orang-orang angkuh dan berjalan

Dengan sombong dan suka berteriak-teriak di pasar, ia laksana bangkai di malam

Hari dan himar di siang hari pintar dalam urusan dunia dan jahil dalam urusan

Akhirat.( Shohih Jami' : 1884 )

2. Perkataan Ibnu qoyyim tentang tercelanya kebodohan[2]

@. Bahwa kebodohan adalah penyebab kerusakan

ولا ريب ان الحهل اصل كل فساد وكل ضرر يلحق به العبد في دنياه واخرته فهو نتيجة الجهل

"Tidak di ragukan lagi bahwa kebodohan adalah asal dari kerusakan dan kecelakaan yang menyertai seorang hamba di dunianya dan akhirat dan ia lah buah dari kejahilan.

@. Penyebab kehinaan

ان النفوس الجاهليه التي لا علم عندها قد البست ثواب الذل

"Sesungguhnya jiwa jahil yang tidak mempunyai ilmu memberikan pakaian kehinaan

@. Kejahilan hanya akan membuahkan keburukan

وام الجهل فتثمر كل ثمرة القبيحة من الكفر والفساد والشرك والظلم والبغي

"Adapun kejahilan maka hanya akan membuahkan buah yang buruk dari kekufuran, kerusakan, kedzoliman, pembangkangan, dan permusuhan

D. SEBAB-SEBAB TERJADINYA KEJAHILAN

1. Enggan untuk menunut ilmu dan tidak mau bersusah payah unuk mencarinya

Berkata imam syafi' i:

تعلم فليس المرء يولدعالما وليس أخوعلم كمن هو جاهل

وان كبيرالقوم لا علم عنده صغير اذا التفت عليه المحافل

وان صغير القوم ان كان عالما كبير اذا اردت اليه المحا فل

"Belajarlah karena seseorang itu di lahirkan dalam ke adaan pandai

Dan tidaklah seorang berilmu itu sama dengan orang bodoh

Sesungguhnya pembesar suatu kaum yang tidak berilmu itu nampak kecil

Apa bila berada padanya suatu kumpulan

Dan orang orang kecil dari suatu kaum akan terlihat besar

Apabila berada padanya suartu kumpulan"

ومن لم يذق مر التعلم ساعة تجرع ذل الجهل طول حياته

وذات الفتى والله بالعلم والتقى اذا لم يكونا لاعتبار لدينه

Barang siapa yang belum pernah merasakan susahnya menuntut ilmu se saat

Niscaya ia akan merasakan hinanya kejahilan sepanjang hidupnya

Dan eksistensi seorng pemuda itu demi Alloh terletak pada ilmu dan Taqwa

Maka bila ini tidak ada padanya maka tak ada pula eksistensinya

2. Jauhnya dari jangkauan perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak tersedianya

Sarana untuk menapatkannya

3. Memperturutkan hawanafsu yang menyebabkan terjerumus kedalam kema'syiatan

شكوت الي وكيع سوء حفظي فارشدتي الى ترك المعاشي

واعلم ان اعلم نور ونورالله لا يهدي للعا صي

Saya mengadu kepada Imam Waki' tentang jeleknya hapalanku

Maka ia mewasiatkan kepadaku agar menjauhi Ma'syiat

Karena sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya

Dan cahaya Alloh itu tidak akn memberi petunjuk orang yang gemar berma'syiat Ibnu Qoyyim berkata dalam Al Jawaabul Kaafi Liman sa'ala anid dawa'isy syafi:

ما عصي احد حتي يغيب عقله

Tidaklah seorang hamba itu berma'siat kepada Alloh kecuali aka hilang akal

Sehatnya

E.CARA MENGENTASKAN DIRI DARI KEJAHILAN

1. Menuntut ilmu dan bersabar di dalamnya

Alloh berfirman:

ان لله لا يغير ما بقوم حتي يغير ما بانفسهم

"Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali apabila

Ia mau merubah dirinya sendiri"(Ar-Ro'd: 11)

2. Banyak bertanya

Alloh berfirman:

فاسالوا أهل الذكر ان كنتم لا تعلمون

Maka bertanyalah kepada ahludz dzikri jika kalian tidak

Mengetahui"

Rosululloh shollallohu alihi wasallam bersabda

Yang artinya:

"Obat dari kebobohan adalah bertanya"

3. Bergaul bersama orang-orang yang berilmu

المرء مع دين خليله

Yang artinya:

Seseorang itu tergantung pada agama saudarnya

4. Menjauhi ma'syiat

Raferensi :

1.Kamus Al-Munjid Karya : Louwis Ma'luf

2.Lisanul Arob Karya : Jamaluddin M bin Mukrom

3.Al-Mustolahat Al-Iqtishodiah fi lughotil fuqoha Karya : Dr. Nazih Hammad

4.Adabu Tolabul Ilmi Karya : Dr. e cdAnis Ahmad Kurzun

5.Al-fikr At-tarbawi inda Ibnul qoyyim Karya : Dr.Hasan bin Ali bin Hasan Al-hajjaji



1. Al-Mustolahat Al-Iqtishodiah fi lughotil fuqoha

2. Al-fikr At-tarbawi inda Ibnul qoyyim

0 komentar: