Minggu, 08 Juni 2008

Hiaslah Romadhonmu

Hiaslah Romadhonmu

Seindah Pertemuan Dengan Kasih Pujaanmu

Wahai jiwa yang merindukan sorga…telah tiba saatnya bagimu tuk membuktikan ketulusan cinta..!Bulan Romadhon telah tiba menghampirimu…di dalamnya pintu-pintu sorga dambaan terbuka lebar.Maka…jangan kau biarkan ia pergi begitu saja tanpa ma’na.Tunjukkan bahwa dirimu benar benar mendambakannya, tunjukkan bahwa keinginanmu itu bukan sebuah kemunafikan belaka.Kecewa…oh, betapa kecewanya dirimu kala Ar-royyan memanggil manggil ahlinya ”Aina sho’im….Aina sho’im” (manakah orang-orang yang berpuasa…manakah orang yang berpuasa…) Sedang dikau hanya terdiam membisu merasa tak berhak memenuhi panggilan itu.Sungguh…dirimu kan kecewa dikala orang-orang mendapat predikat taqwa sedang dirimu terkungkung di dalam belenggu nafsu.

Aku bersumpah wahai jiwa-jiwa yang merindukan sorga…Ia sangatlah mahal harganya, ia hanya akan di capai dengan kepayahan...linangan air mata, debu-debu dan tetesan darah serta daging yang tercabik-cabik dalam rangka mentaati perintah Allah.Sungguh ia sangatlah indah…tak sanggup perasaanku tuk membayangkannya...Taman-taman yang rindang dengan semerbak wangi bunga-bunga, di kelilingi sungai sungai dengan aneka rasa, dan di jaga oleh bidadari jelita yang di pingit tak seorangpun pernah menyentuhnya, tidak jin tidak pula manusia…duhai alangkah indahnya kehidupan itu…tak kan pernah terdengar di dalamnya kata-kata kasar, melainkan kelemah lembutan dan ucapan keselamatan.

Aku bersumpah wahai jiwa-jiwa yang merindukan sorga…Buanglah rasa malasmu tuk bermunajat kepada robb di bulan keberkahan ini, paksalah dirimu tuk berdiri menghadirkan fikir dan rasa merajut ke khusyu’an dalam rakaat-rakaat sholatmu.Jangan kau biarkan sholat berlalu diiringi dengan kelalaian…Maka celakalah orang-orang yang sholat…Yaitu mereka mereka yang sholat dalam kelalaian ( Al-Ma’un:4-5 ).Wahai…betapa celakanya diriku bila sholat tak bernilai apa-apa melainkan pegadangan yang tiada ma’na.

Wahai yang merindukan kebahagiaan di hari keabadian…Janganlah kau mengira kan bertemu dengannya pada tahun depan.Inilah Romadhonmu yang terakhir kali…sebelum kematian menjemputmu.Maka…hiasilah ia dengan bunga-bunga cinta, untaian kata-kata yang penuh keindahan dari lantunan kitab suci Al-Qur’an, tetesan air mata penyesalan atas seluruh dosa-dosa.Saudaraku…seraknya suara dalam Tilawatul Qur’an kan menjadi saksi di keharibaan Ilahi Robbi.Pucatnya bibirmu dalam menahan lapar, terhuyungnya tubuhmu dalam berdiri di tengah malam, sebagai menifestasi kerinduanmu kapada Bidadari-bidadari pujaan di atas permadani kesucian.Berusahalah…dan berusahalah…tuk menggapai lambaian tangan bidadari-bidadari itu…Ia tersenyum…tersenyum menyaksi kan keseriusanmu.

Robbi…kepadamu aku kembali…

Kepadamu ku tuangkan segala asa…

Berilah kemanisan bercinta denganmu di bulan keberkahan ini…

Berilah kekuatan tuk berkorban segalanya demi engkau…

Aku sangat merindukan kebahagiaan dalam cintamu…

Jangan kau biarkan hawa nafsu menggerogoti cintaku

Jangan kau biarkan kemalasan menjauhkan diriku darimu

Robbi…aku mendambakan janjimu kepada orang-orang beriman

Aku merindukan sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai

Aku merindukan bidadari-bidadari di dalam tenda itu…

Berilah kesempatan diriku tuk merasakannya di hari esok…

Berilah kekuatan diriku tuk menggapainya…

Oh…betapa celakanya diri ini tanpa cintamu

Betapa celakanya diri ini bila Romadhon berlalu tanpa ma’na

Wahai diriku…aku bersumpah

Jangan berputus asa…berjuanglah…dan terus berjuang

Sesungguhnya di balik susahnya perjuangan terhampar medan kejayaan

0 komentar: