Minggu, 08 Juni 2008

Manfaat Rihlah

RIHLAH BERMANFAAT BUAT KELUARGA

RIHLAH ITU PERLU

Rihlah (rekreasi) merupakan kebutuhan dan hak keluarga yang tak dapat dipelakkan lagi. Begitu juga manfaat yang dapat diraih dari rihlah. Karenanya, setiap keluarga jangan sampai mengabaikannya.

Dalam sebuah keluarga, harmonisasi antara suami istri, anak-anak dengan orangtua, atau antar anak-anak adalah mutlak diperlukan. Tujuannya untuk menciptakan suasana cair antara anggota keluarga. Keluarga yang tak mengindahkan kebutuhan urgen ini, cenderung menjadi keluarga kaku.

Yang paling dikhawatirkan dari model bangunan keluarga semacam ini, munculnya konflik. Bagaimana tidak? Jika masing-masing sibuk dengan dunianya sendiri, tidak mau saling berinteraksi. Hampir tak ada waktu untuk sekedar melepaskan kepenatan hubungan formalitas antar mereka, yaitu untuk santai melakukan rileks di mana salah satu sama lain antara anggota keluarga itu saling berkomunikasi dan bercengkrama.

Untuk itu, perlu adanya sarana. Dan rihlah atau tamasyah merupakan salah satu sarana yang bisa mencairkan suasana beku dalam keluarga. Pada hakikatnya, selain rihlah merupakan hak keluarga yang harus ditunaikan kepala keluarga, juga merupakan media komunikasi penting untuk merajut harmonisasi hubungan antar anggota keluarga.

Bagi pasangan suami-istri baru belum dikaruniai anak boleh jadi agenda ini belum dirasakan betul kebutuhannya. Tapi untuk pasangan suami-istri lama dengan beberapa orang anak, rihlah keluarga menjadi kebutuhan yang tak boleh diabaikan.

Rihlah dapat menjadikan seseorang lebih mengenalnya. Umar bin Khattab berkata, “Bila engkau ingin mengenal kepribadian seseorang, maka lakukanlah rihlah bersamanya dalam beberapa hari. Selain itu, rihlah dapat menghadirkan nuansa baru dalam kehidupan berkeluarga dan menjadikan suasana lebih rileks dan santai.

Rihlah juga dapat mempererat hubungan yang telah ada. Terkadang hubungan suami istri karena sudah terbiasa, segalanya selalu menjadi rutinitas. Karenanya, bila terjadi suatu hal yang membuat jarak antara keduanya, kerkap kali tidak dipikirkan. Untuk itu, rihlah adalah sarana efektif untuk membangun sikap saling memperhatikan antara suami istri atau antara orang tua dan anak. Begitupun sebaliknya.

Manfaat lain dari rihlah adalah menjalin komunikasi lebih terbuka lagi. Dalam kesempatan rihlah sesama anggota keluarga saling berbagi suka duka sehingga bisa memperbaharui cinta sesama anggota keluarga. Selebihnya, rihlah juga sebagai sarana para orangtua untuk membahagiakan anak-anak mereka, sekaligus memperkenalkan mereka dengan alam ciptaan Allah yang indah.

Dr. Nashir bin Muhammad Al Abri, dosen LIPIA memandang sangat perlu rihlah bagi anak-anak. “Bagi anak-anak, rihlah berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan segala penilaian mereka terhadap orang uta atau sebaliknya. Selain itu, rihlah yang diarahkan dengan acara-acara yang positif dan edukatif dapat berfungsi sebagai sarana anak-anak untuk menunjang pendidikan dan pengetahuan mereka.

Etika dalam rihlah adalah suatu keniscayaan. Rihlah tanpa etika menimbulkan banyak mafsadat (kerusakan), tidak hanya pada segi material, tapi yang lebih mengerikan pada sendi-sendi moral. Untuk itu, nilai-nilai etika dalam rihlah harus dijunjung tinggi.

Dr. Ahmad Hatta berkata, “Tujuan beribadah dalam rihlah juga suatu hal yang mutlah di samping juga harus dibarengi dengan keikhlasan niat, dan tak lupa juga berdoa.

Doa untuk safar menurut Hatta, tak sekedar permohonan kepada Allah. Tapi ada peringatan kepada kita akan hakikat perjalanan. Hakikat perjalanan itu dapat kita rasakan saat kita melantunkan ucapan doa safar yang di dalamnya terkandung tiga unsure penting. Pertama, unsure ketergantungan kita kepada Dzat yang menundukkan alam ini untuk kita. kedua, unsure kebaikan yang senantiasa menjadi harapan kita sepanjang perjalanan. Ketiga, unsure ketakwaan dengan senantiasa mencari keridhoaannya.

Rihlah tidak hanya untuk keridhaan Allah tapi juga harus sesuai dengan tuntunan syariat. Rihlah yang syari’ah harus mengandung nilai-nilai kebaikan, jauh dari nilai-nilai kemaksiatan. Suatu hal yang mesti kita pahami, rihlah tidak hanya sebatas untuk kepentingan kemanusiaan. Tapi juga kepentingan Rabbaniyah, yaitu bagaimana kita dengan rihlah dapat menambah kecintaan kita kepada Allah, di samping juga menambah keharmonisan hubungan dengan sesama kita.

Etika rihlah:

1. Mencari ridha Allah

2. Niatan ikhlas karena Allah

3. Berdoa dan shalat dua rakaat sebelum berangkat

4. Berpamitan kepada sebagian keluarga yang ditinggalkan

5. Menjaga pandangan dari segala hal yang dilarang Allah

6. Berakhlak mulia

7. Menjauhkan rihlah dari hal-hal kemaksiatan

8. Memilih pemandu rihlah bila diperlukan

0 komentar: