Senin, 15 Februari 2010

Ladang Jihad Tebuka di Yaman

Oleh: Uweis Abdulloh
Yaman merupakan satu Negara termiskin di semenanjung arab. Namun demikian, kemiskinan tidaklah menjadikan ciut nyali kaum muslimin yang mendominasi daerah tersebut. Justru kondisi yang sulit menjadikan mereka tahan banting dan siap mengahadapi segala tantangan yang terjadi. Lebih dari itu, yaman merupakan daerah dimana para pejuang islam banyak dilahirkan. Ini sangatlah mempengaruhi kepribadian kaum muslimin yang mewarisi jiwa kepahlawanan para pendahulu mereka.
Terbukti saat terjadinya serangan 11 september dan yaman menyatakan diri bergabung dalam agenda "war on terrorism". Berbagai macam cara yang ditempuh otoritas yaman untuk memberangus gelora jihad kaum muslimin tak kunjung berhasil. Bahkan preseden Ali Abdullah Shaleh, demi untuk melancarkan titah amerika tersebut harus merogoh kas Negara untuk membeli persenjataan dari Rusia seharga 1 miliar dolar AS. Persenjataan tersebut terdiri dari pesawat tempur MiG-29, helikopter, tank T-80 dan T-72, dan beberapa kendaraan tempur lainnya.
Bukan warga yaman kalau mudah ditaklukkan. Begitulah kenyataan yang harus dihadapi oleh otoritas munafik Yaman. Segala tindakan yang mereka lancarkan justru membangkitkan semangat jihad kaum muslimin. Menurut pernyataaan wakil persiden Abdur-Rab Manshur Hadi, Tercatat sejak tahun 2005 sekitar 16.000 warga yang dicuragai terlibat jaringan Al-Qaeda diusir dari yaman. Pasukan keamanan juga menangkap ratusan orang Afghanistan Arab dan Mahasiswa asing di sekolah-sekolah keagamaan yang tidak terdaftar. Namun itu semua tak membuat mereka jera dan justru menyambutnya dengan berbagai perlawanan.
Pertempuran tak terelakkan lagi dan menelan korban dari dua belah pihak. Media islam arrahmah.com melansir, Selasa, 18 Safar 1431 / 02 Februari 2010 bahwa bentrokan yang terjadi antara kaum muslimin dan polisi keamanan yaman di daerah jaar, abyan menewaskan sekitar 4 orang polisi. Pada kesempatan lain mujahidin menyerang kedutaan besar AS di San'a, ibukota Yaman, dengan bom mobil dan roket, menewaskan 16 orang. Korban-korban yang tewas itu mencakup 10 Polisi Yaman, empat warga sipil, termasuk seorang India, dan dua mujahidin.
Situasi yaman yang kian memanas mengharuskan para ulama untuk turun tangan mengobarkan jihad ditengah-tengah kaum muslimin. Sekelompok ulama terkenal Yaman memperingatkan bahwa mereka akan menyerukan jihad jika Amerika Serikat mengirimkan tentaranya untuk memerangi Al-Qaeda di Yaman. Para ulama besar tersebut berjumlah sekitar 15 orang diantaranya adalah Abdul Majid Az-Zindaniy. Beliau berkata "Jika sebuah negeri Muslim mendapat serangan militer, pemuda Muslim berkewajiban untuk melakukan jihad dan memerangi para agresor tersebut."
Di sisi lain terbukanya ladang jihad di yaman disambut hangant oleh harakah jihad ternama di Shamalia. Dialah As-Shabab yang baru saja mengumumkan dirinya bergabung kedalam tandzim Al-Qaedah dan menyatakan siap untuk dipimpin oleh Usamah bin Laden. Seorang Petinggi As-Shabaab Sheikh Mukhtar Robow Abu Mansour menyatakan akan berangkat ke Yaman untuk memerangi musuh Allah. Beliau berkata "Kami katakan kepada saudara-saudara Muslim kami di Yaman bahwa kami akan melintasi perairan antara Yaman dan Somalia untuk mencapai tempat Anda, untuk membantu Anda melawan musuh Allah." Pada kesempatan lain beliau berkata " Saya menyerukan kepada pemuda di tanah Arab untuk bergabung dan bertempur di sana."

0 komentar: